Pages

Monday 6 May 2013

Keindahan Tiki-Taka Yang Membuat Frustasi Lawan Barcelona




Tiki taka dalam bahasa spanyol tiqui-taca, adalah gaya yang "ofensif sekaligus defensif - tim yang memainkan tiki-taka selalu menguasai bola, sehingga tidak perlu adanya pergantian antara bertahan dan menyerang.
Strategi ini tidak lepas dari Fc Barcelona, serangan alur bola dari kaki ke kaki secara dinamais ini diperlihatkatkan para pasukan Blugrana di setiap pertandingannya, umpan 1-2 dari tengah hingga trobosan kedepan gawang adalah serangan yang sangat mematikan.

Menurut banyak pihak, apa yang menjadi dasar tik-taka merupakan gaya bermain yang dipopulerkan dan diterapkan oleh Johan Cruyff semasa menjadi manajer Barcelona pada tahun 1988 hngga 1996. Gaya ini terus dikembangkan di bawah pelatih asal Belanda lainnya, Louis van Gaal dan Frank Rijkaard dan kemudian diadopsi oleh tim-tim La Liga lainnya seperti Villarreal CF di bawah pelatih Manuel Pellegrini dan Juan Carlos Garrido.

Tradisi tiki-taka Barcelona menghasilan kesuksesan yang lebih besar pada masa manajer Josep Guardiola pada tahun 2008 hingga 2012, dan sistem ini terkenal dengan dihasilkannya generasi pemain yang seringkali bertubuh kecil namun secara teknik amat berbakat, misalnya Xavi Hernandez, Andrés Iniesta, Cesc Fàbregas, dan Lionel Messi mereka dianggap sebagai pemain dengan sentuhan, visi dan kemampuan umpan yang luar biasa, serta sangat baik dalam menjaga penguasaan bola.

Kita biasa melihat sendiri ketika Fc Barcelona bertanding, Di lini tengah El Barca aktor utamanya adalah pemain terbaik Barcelona iniesta,xavi dan sang lengeda muda barcelona Lionel messi, pada masa kepelatihan pep guardiola strategi ini di anggap sangat berhasil karena menjadikan Barcelona tim yang paling di takuti dan banyak menghasil kan gelar juara untuk Barcelona.

Begitupun Tim nasional spanyol berasil membawa pulang tropi WORDCUP dan EURO secara berturut-turut membukikan bahwa gaya permainan sepakbola ini memang sangat bagus.Tetapi kejayaan tiki taka tu sirna ketika Barcelona di kalakan Chelsea di liga champion, alur serangan tiki taka terhambat di kotak 16 sehinga penyelesaian akhir tidak sempurna. Sehingga pep guardiola memutuskan untuk keluar dari Barcelona. Dan berhenti dari kursi kepelatihaannya selama 1 musim.

Ketika masa kepelatihan Tito vilanova ternyata strategi ini sudah mulai terbaca oleh sebagian besar tim-tim lain, sehingga kini tiki-taka sudah tidak terlalu menakutkan bagi lawannya. Tetapi, yah itulah Barcelona, dengan pemain yang sepenuhnya suka bekerja tim dan di huni 50% pemain asal spanyol, tiki taka tidak akan lepas dari Barcelona.

0 comments:

Post a Comment